Penyiapan obat dan perbekalan farmasi lainnya, meliputi: pemilihan;
pengadaan (perencanaan, teknis pengadaan, penerimaan, dan
penyimpanan); pendistribusian, penghapusan dan pemusnahan, pencatatan
dan pelaporan, jaminan mutu, serta monitoring dan evaluasi.
Layanan Informasi Obat, meliputi: penyediaan area konseling khusus,;
kelengkapan literatur; penjaminan mutu SDM; pembuatan prosedur tetap dan
pendokumentasiannya.
Monitoring Terapi Obat, meliputi: pembuatan protap monitoring; evaluasi
perkembangan terapi pasien.
Dokumentasi aktivitas profesional, meliputi: catatan pengobatan pasien
(Patient Medication Record/ PMR), protap evaluasi diri (self assesment)
untuk jaminan mutu CPFB/ GPP.
3. Aktivitas yang berhubungan dengan
Ketatnya persaingan di jaman globalisasi menyebabkan suatu pelayanan kesehatan saling
berlomba untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin dengan berbagai macam
sumber daya yang dimiliki, pada sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen semakin
selektif dalam memilih sebuah produk barang / jasa. Untuk dapat bersaing tidak hanya
cukup dengan memberikan mutu pelayanan terbaik dalam mencapai apa yang disebut
dengan customer satisfaction akan tetapi mutu barang / jasa yang ditawarkan juga harus
mampu memberikan jaminan mutu, sehingga mampu memenuhi tuntutan konsumen. Oleh
karena itu penerapan Sistem Manajemen Mutu tidak dapat dihindari lagi.
Menurut Philip B. Crosby mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan (conformance to
requirement of spesification), seperti jam yang tahan air atau sepatu yang tahan lama.
Pendekatan Crosby adalah proses top-down. W. Edwards Deming berpendapat bahwa
mutu adalah pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus.
pengadaan (perencanaan, teknis pengadaan, penerimaan, dan
penyimpanan); pendistribusian, penghapusan dan pemusnahan, pencatatan
dan pelaporan, jaminan mutu, serta monitoring dan evaluasi.
Layanan Informasi Obat, meliputi: penyediaan area konseling khusus,;
kelengkapan literatur; penjaminan mutu SDM; pembuatan prosedur tetap dan
pendokumentasiannya.
Monitoring Terapi Obat, meliputi: pembuatan protap monitoring; evaluasi
perkembangan terapi pasien.
Dokumentasi aktivitas profesional, meliputi: catatan pengobatan pasien
(Patient Medication Record/ PMR), protap evaluasi diri (self assesment)
untuk jaminan mutu CPFB/ GPP.
3. Aktivitas yang berhubungan dengan
Ketatnya persaingan di jaman globalisasi menyebabkan suatu pelayanan kesehatan saling
berlomba untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin dengan berbagai macam
sumber daya yang dimiliki, pada sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen semakin
selektif dalam memilih sebuah produk barang / jasa. Untuk dapat bersaing tidak hanya
cukup dengan memberikan mutu pelayanan terbaik dalam mencapai apa yang disebut
dengan customer satisfaction akan tetapi mutu barang / jasa yang ditawarkan juga harus
mampu memberikan jaminan mutu, sehingga mampu memenuhi tuntutan konsumen. Oleh
karena itu penerapan Sistem Manajemen Mutu tidak dapat dihindari lagi.
Menurut Philip B. Crosby mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan (conformance to
requirement of spesification), seperti jam yang tahan air atau sepatu yang tahan lama.
Pendekatan Crosby adalah proses top-down. W. Edwards Deming berpendapat bahwa
mutu adalah pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus.
Label:
gaya hidup sehat