Puasa Mengistirahatkan Lambung
Jika sepanjang tahun manusia tidak pernah mengistirahatkan lambung dan
pencernaannya, ia akan menuntut hak cutinya secara paksa dengan cara sakit.
Maka jangan biarkan lambung pencernaan mengambil haknya untuk beristirahat
dengan cara sakit. Mungkin sepele, namun itulah haknya yang harus dipenuhi.
Sementara itu di antara kita bersenang senang dengan cuti kerja rutin tiap
tahunnya,apakah kala itu juga terpikir untuk mengistirahatkan lambung
pencernaannya. Ternyata tidak, justru mempermainkan dengan menjejalkan (aneka)
makanan, sehingga lambung dan pencernaan terpaksa menampung lebih dari
kapasitas kemampuanya. Maka Allah SWT menurunkan kewajiban agama untuk
memberikan kesempatan beristirahat kepasa lambung pencernaan sehingga tidak
terserang penyakit. Melaksanakan kewajiban puasa ramadhan setisp tahun dan
membatasi konsumsi makanan menjasi 2 kali sehari, yakni sekali letika matahari
tenggelam, dan setelah itu lambung pencernaan lambung pencernaan beristirahat
lebih dari 12 jam sejak usai waktu sahur sampai matahari tenggelam.
Dengan demikian, lambung pencernaan bisa meraih haknya untuk rehat,
menjadi sehat, daya dan kemampuanya senantiasa terbarui dan dapat melakukan
tugasnya dengan lebih baik dan lebih optimal bagi kesehatan tubuh.
Orang yang melakukan puasa sepanjang hari, lalu berbuka dan mengikutinya
dengan melaksanakan shalat (maghrib dan isyak) dilanjutkan dengan shalat malam
(tarawih), ia berarti telah megikutisunah Rasulullah Saw. Dengan kata lain
shalat taraweh disunahkan tidak lain untuk membantu manusia memproses
pencernaannya dan memberikan kesempatan kepada lambung untuk rehat disamping
meraih pahala dan ridha Allah SWT.
loading...
0 komentar :
Post a Comment